Indonesia dan Malaysia adalah negara serumpun. Keduanya menggunakan bahasa dengan rumpun yang sama, bahasa Melayu. Budaya kedua negara juga dapat dikatakan mirip. Maklum, letak geografis keduanya ada di semenanjung tenggara benua Asia. Akan tetapi kemiripan karakter kedua negara justru tidak membawa hubungan keduanya selalu baik.
Kita tentu masih ingat dengan slogan “Ganyang Malaysia” yang dipopulerkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 60-an untuk memobilisasi semangat permusuhan masyarakat Indonesia kepada Malaysia. Perebutan Pulau Sipadan dan Legitan juga membawa hubungan keduanya ke titik nadir. Belum lagi klaim Malaysia atas beberapa produk budaya Indonesia yang turut meruncingkan kebencian antar dua negeri jiran ini.
Mungkin karena itulah pada tanggal 17 Agustus 2008, tepat pada hari perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke-63 dilaunching sebuah sebuah program penyiaran yang bertajuk “Warta Serumpun”. Acara ini disiarkan atas kerjasama dari Radio Television Malaysia (RTM) dan Lembaga Penyiaran Pemerintah Indonesia, TVRI. Di Malaysia, acara tersebut akan ditayangkan oleh TV1. Tayangan perdana Warta Serumpun disiarkan secara langsung pada pukul 00.00 WIB. Dalam tayangan tersebut, presenter dari kedua stasiun televisi secara bergantian menyiarkan beberapa berita dari negaranya masing-masing. Karena hari itu betepatan dengan HUT RI ke-63, maka tayangan yang banyak ditampilkan adalah seputar perayaan hari kemerdekaan. TV1 juga ikut menyiarkan perayaan HUT RI ke-63 yang dilaksanakan oleh KBRI di Malaysia.
Menteri Informasi Malaysia Datuk Ahmad Shabery Cheek dan Menteri Komunikasi dan Informasi Indonesia, Muhammad Nuh menyatakan kegembiraannya karena acara yang direncakan oleh mereka berdua beberapa bulan sebelumnya akhirnya dapat terwujud. Muhammad Nuh berharap dengan adanya siaran Warta Serumpun, hubungan kedua negara akan semakin baik di masa-masa yang akan datang. Dengan saling bertukar kabar, kedua negara akan semakin memahami kondisi masing-masing. Datuk Ahmad Shabery mengungkapkan, adanya siaran Warta Serumpun akan menunjukkan kekuatan lingua dalam wilayah Asia khususnya Asia Tenggara.
Harapan Mereduksi Permusuhan
Kita tentu berharap agar Warta Serumpun tidak hanya menjadi tempat bertukar kabar saja, tetapi juga mampu mereduksi ketegangan yang ada selama ini. Meskipun berbagai insiden telah banyak dilalui, gejolak-gejolak kebencian antara kedua masyarakat masih juga tampak. Bila mengunjungi forum-forum kedua negara di dunia maya, maka akan tampak percakapan yang sangat tidak pantas diucapkan oleh orang yang mengaku memiliki adat ketimuran. Saling menghina dan saling ejek kerapkali dijadikan bahasan dan berlangsung terus menerus tanpa henti. Bahkan objek bahasan yang disajikan sering melenceng jauh sampai masalah etnis dan agama.
Ini orang Malaysia yang ngomong begini....Orang Indonesia bisa ngga yah ngomong begini?
From : http://madufmmalaysia.multiply.com/journal/item/5
No comments:
Post a Comment